pengusaha



Bob Sadino

Bob Sadino
Lahir
Meninggal
Pekerjaan
Pengusaha, motivator
Pasangan
Soelami Soejoed (meninggal 2014)
Bambang Mustari Sadino (lahir di Tanjung Karang(sekarang Bandar Lampung), 9 Maret1933 – meninggal di Jakarta, 19 Januari2015 pada umur 81 tahun) atau akrab dipanggil Bob Sadino, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat santai dengan mengenakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sehari-hari.
Kehidupan awal
Beberapa sumber menyebutkan bahwa Bob Sadino lahir pada 9 Maret 1939, namun sebenarnya Sadino lahir pada tanggal 9 Maret 1933.Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan.Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia.Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Karier pengusaha
Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100.[1]
Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telurayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya.[1] Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar.Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.
Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.[1]
Kematian
Kondisi kesehatan Bob Sadino merosot setelah istrinya, Soelami Soejoed meninggal dunia pada Juli2014.[2] Setelah sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit Pondok Indah, pada 19 Januari2015, sore hari pkl. 18.05, Ia meninggal dunia karena sakit.






Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo


Lahir
Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo
26 September1965 (umur 52)
Surabaya, Indonesia
Kebangsaan
Almamater
Carleton University
Ottawa University
[1]
Tempat kerja
Dikenal karena
Partai politik
Description: Partai NasDem.svgNasdem (2011-2013)
Description: HANURA.jpgHanura (2013-2014)
Description: PartaiPerindo.pngPerindo (2015-Sekarang)
Agama
Pasangan
Anak
Orang tua
A. Tanoesoedibjo (alm.) (ayah)
Lilek Yohana (
ibu)
Kerabat
Tanda tangan
Description: Sign Hary Tanoesoedibjo.png
Hary Tanoesoedibjo B.Com.MBA atau Hary Tanoe (lahir di Surabaya, 26 September1965; umur 52 tahun) adalah seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia. Hary adalah pemilik dari MNC Group.Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo).Ia pernah bergabung dalam Partai NasDem dan Partai Hanura.
Pada tanggal 23 Juni2017, Kepolisian Negara Republik Indonesia menetapkan Hary Tanoesoedibjo sebagai tersangka terkait melakukan ancaman melalui media elektronik kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia.[4][5][6]
Latar belakang
Hary Tanoesoedibjo lahir dan dibesarkan di Surabaya.Ia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha. Hary adalah bungsu dari enam bersaudara,
Seusai menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hary meneruskan pendidikannya untuk mencapai gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada (1988); serta Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).
Hary menikah dengan Liliana Tanaja, dan memiliki lima orang anak yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo (1987), Valencia Herliani Tanoesoedibjo (1993), Jessica Herliani Tanoesoedibjo (1994), Clarissa Herliani Tanoesoedibjo (1996), dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo (2000).
Karier bisnis
Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup Bhakti Investama sejak tahun 1989.Bhakti Investama bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali.Perusahaan tersebut terdaftar dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka, dan seiring dengan waktu berkembang semakin besar.
Pada masa krisis ekonomi Indonesia pasca tumbangnya Orde Baru, Hary melalui perusahaannya banyak melakukan merger dan akuisisi.Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham Bimantara Citra dan kemudian diubah namanya menjadi Global Mediacom ketika mayoritas saham sudah dimilikinya.
Sejak pengambil-alihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi.Hary kemudian menjadi Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur Media Nusantara Citra (MNC) dan RCTI sejak tahun 2003, serta sebagai Komisaris Mobile-8, Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya dibawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Selain tiga stasiun televisi swasta, yaitu RCTI, MNCTV, dan GTV, grup medianya juga mencakup stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie.
Pada tahun 2011, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.[2][10]
Karier politik
Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo masuk ke dunia politik mulai terdengar sejak awal bulan Oktober 2011, yang kemudian terkonfirmasi ketika ia secara resmi bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9 Oktober2011.Pada bulan November 2011, Hary muncul pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai NasDem yang pertama.] Di partai tersebut, Hary menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Sejak ia berkiprah melalui Partai NasDem, Hary mendengung-dengungkan semboyan Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok angkatan muda Indonesia.. Menurutnya, di dalam Partai NasDem 70% kadernya terdiri dari generasi muda.
Pada tanggal 21 Januari2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem karena adanya perbedaan pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai.[15][16] Hary menyebutkan alasan bahwa "politik itu adalah idealisme",[17] dan dirinya merasa sedih dan sangat berat meninggalkan Partai NasDem yang telah tiga bulan ia besarkan;[18] apalagi Partai NasDem telah berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan resmi menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 dengan Nomor Urutan 1.[19]
Setelah keluar dari Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013. Hal ini disampaikan di kantor DPP Partai Hanura di Jl. Tanjung Karang, Jakarta, dan langsung menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan.Ia selanjutnya menjabat Ketua Bapilu dan Calon Wakil Presiden dari Hanura berpasangan dengan Wiranto.
Pada 7 Februari2015, ia mendeklarasikan Partai Politik baru, yaitu Partai Persatuan Indonesia atau biasa disebut Partai Perindo[23][24]. Pada acara deklarasi tersebut, dihadiri oleh beberapa petinggi Koalisi Merah Putih (KMP), seperti Ketua Umum Partai GolkarAburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Amanat NasionalHatta Rajasa, Presiden Partai Keadilan SejahteraAnis Matta, dan Ketua Umum Partai Persatuan PembangunanDjan Faridz. Selain itu juga hadir Wiranto, Ketua Umum Hanura[25]. Awalnya Perindo adalah ormas yang baru dideklarasikan pada 24 Februari2013 di Istora Senayan, Jakarta.
Kegiatan sosial
Hary Tanoesoedibjo pernah berkecimpung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat peride 2003-2007, dengan jabatan Bendahara.[26] Selain itu, ia kerap diundang sebagai pembicara seminar atau dosen tamu di berbagai perguruan tinggi.[2][27][28][29] Ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Futsal Indonesia periode 2014-2019.[30] Selain itu dia juga menjabat sebagai Dewan Kehormatan/Pembina Persatuan Tinju Amatir Indonesia periode 2012-2016.[31]
Kontroversi
Tanggal 23 Juni 2017, Hary Tanoesoedibjo ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan ancaman melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada Jaksa Yulianto. Penetapan status tersangka ini dilakukan setelah 1,5 tahun jaksa Yulianto melaporkan Hary Tanoe ke Markas Besar Polri. Hary Tanoe dijerat dengan Pasal 29 UU ITE sebagaimana pasal yang disertakan dalam laporan jaksa Yulianto ke Mabes Polri.Namun Hary membantah telah mengancam Yulianto.Atas penetapan tersebut, Hary Tanoe mengajukan permohonan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, namun pada tanggal 17 Juli 2017 permohonan tersebut ditolak oleh majelis hakim.[32] Pesan singkat yang sempat beredar luas di surat kabar dan jejaring sosial berbunyi sebagai berikut:
""Mas Yulianto kita buktikan siapa yang salah dan siapa yang benar, siapa yang profesional dan siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan tak akan langgeng, saya masuk politik karena ingin membuat Indonesia maju dalam arti yang sesungguhnya, termasuk penegakan hukum yang profesional, tidak transaksional, tidak bertindak semena mena demi popularitas, dan abuse of power. Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju,"
Hary Tanoesoedibjo








 Martha Tilaar


Informasi pribadi
Lahir
Suami/istri
Anak
Bryan Emil Tilaar
Pinkan Tilaar
Wulan Tilaar
Kilala Tilaar
Agama
Martha Tilaar (lahir dengan nama Martha Handana di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, 4 September1937; umur 80 tahun) adalah seorang pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang kosmetika dan jamu dengan nama dagang Sariayu. Ia menikah dengan H.A.R Tilaar dan memiliki empat anak, Bryan Emil Tilaar, Pinkan Tilaar, Wulan Tilaar, Kilala Tilaar. Bekerja sama dengan Kalbe Farma, ia membuat perusahaan kosmetika dan jamu Martina Berto. Selain itu ia juga memiliki usaha kerajinan di Sentolo, Yogyakarta bernama Prama Pratiwi Martha Gallery. Dia juga memiliki Kampung Jamu Organik di Cikarang,Bekasi. Sebagai kontribusi bagi kota kelahirannya, Gombong, Jawa Tengah, Martha pun meresmikan Roemah Martha Tilaar, yakni rumah masa kecilnya yang telah direnovasi dan ditata ala museum.

Sejarah Martina Berto

Pada tahun 1977, PT Matina Berto berdiri sebagai industri rumah dengan produk bermerek Sariayu.Pada tahun 1981, perusahaan mendirikan pabrik modern pertama di Pulo Ayan, Pulogadung Industrial Estate.Pada tahun 1986, pabrik kedua didirikan pada Pulo Kambing, Pulogadung Industrial Estate.
Pada tahun 1993, perusahaan mengakuisisi pabrik kosmetik PT Cedefindo sebagai manufaktur kontrak untuk internal dan eksternal.Pada tahun 1995, PT Martina Berto III didirikan di Gunung Putri, Bogor. Pada tahun 1996 PT Martina Berto menjadi pabrik kosmetik pertama di Indonesia yang memperoleh 9001 certification.In ISO 2000, perusahaan ini menjadi satu-satunya pendiri Global Compact PBB dari Asia, juga mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan sertifikat GMP: CPKB (Cara Produksi kosmetika Yang Baik) dan CPOTB (Cara Produksi Obat Tradisional Yang Baik). Pada tahun 2008, ia dianugerahi "Most Admired Enterprise di ASEAN" kategori 'Inovasi' dari Asean Bussiness Forum.

Prestasi

Kinerja dan perkembangan PT Martina Berto memiliki pertumbuhan begitu pesat, sejumlah penghargaan baik nasional maupun internasional juga telah di tangan. Baru-baru ini, DR. Martha Tilaar diberikan penghargaan oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon pada UN Global Compact Leaders Summit di New York karena menjalankan perusahaan yang memiliki program meliputi 10 prinsip Global Compact etika, seperti hak asasi manusia, tenaga kerja, konservasi pengendapan, dan anti- korupsi sejalan dengan delapan tujuan pembangunan millennium.

Sejarah kampung jamu organik

Dibangun tahun 1996.Sudah 12 Tahun berdiri,baru dibuka untuk umum pada tahun 2008.

Dibuka untuk umum

Kampung Jamu Organik dibuka untuk umum pada tahun 2008.



 

Komentar